1.
Penggolongan Akun
Akun/rekening/perkiraan adalah daftar tempat mencatat transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi pada entitas usaha. Akun secara umum
dibedakan menjadi dua, yaitu akun
riil dan akun nominal.
Ø Akun riil (akun tetap) adalah akun yang terdapat di neraca dimana
saldo akunnya akan terbawa dari satu periode ke periode akuntansi berikutnya. Kelompok
akun riil ini terdiri dari harta, hutang, dan modal.
Ø Akun nominal (akun sementara) adalah akun yang terdapat dalam
laporan laba rugi. Akun nominal terdiri dari pendapatan dan beban.
Jika masih bingung
untuk membedakan antara akun riil dan akun nominal, kata kuncinya adalah untuk akun riil itu terdapat wujud/barangnya atau
nyata sedangkan akun nominal kita
tidak bisa melihat wujudnya dan diawali dengan pendapatan atau beban.
Sebagai
contoh misal sebuah perusahaan menerima pendapatan atas pembayaran jasa yang
telah dikerjakan. Uang yang diterima atas pembayaran jasa tersebut merupakan
akun riil yang berupa kas karena perusahaan benar- benar menerima uang dan ada
barangnya maka kas disebut akun riil sedangkan pendapataan jasa merupakan akun
nominal.
Akun Harta (Assets)
Harta adalah semua benda berwujud atau tidak
berwujud maupun hak yang mempunyai nilai uang dan akan mendatangkan manfaat di
masa yang akan dating.
a.
Harta
lancar
adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang
sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang
termasuk harta lancar adalah:
· Kas,
yaitu uang
tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam
perusahaan maupun saldo
rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
· Surat-surat
berharga (efek), yaitu surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk
diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
·
Wesel
tagih, yaitu piutang yang
diperkuat dengan promes.
·
Piutang
adalah tagihan
pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
· Persedian
barang dagang adalah Persediaan barang
yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
·
Perlengkapan
(Barang Habis Pakai) adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan
dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya perlengkapan kantor,
perlengkapan toko.
· Beban
dibayar di muka adalah Biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran
belum diperoleh atau digunakan. Contohnya adalah asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan
dibayar di muka.
b.
Penyertaan
(Investasi),
Adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham,
obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan
pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan
lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.
c.
Harta
Tetap
Adalah harta berwujud dan bersifat permanen yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin,
peralatan dan sebagainya.
d.
Harta
tak berwujud,
Adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi
merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain :
Hak
paten, yaitu hak
istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
Hak
Cipta, yaitu hak karena
menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah ke perusahaan. Misal hak
cipta lagu.
Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada
perusahaan itu sendiri.
Akun Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus
dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang
atau sejumlah uang yang harus dibayar perusahaan kepada pihak luar perusahaan.
a. Utang
Lancar
Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun. Utang lancar antara lain:
Ø
Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.
Ø
Utang usaha atau utang dagang, adalah
kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
Ø
Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar.
Misalnya utang sewa, gaji
Ø
Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima
lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.
b. Utang
Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu
pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan
perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang
termasuk utang jangka panjang antara lain:
Ø
Utang Bank,
adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.
Ø
Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.
Ø
Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual
surat-surat berharga.
Akun Modal
Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan
merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan.
Akun Pendapatan
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh
perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
Ø
Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha.
Ø
Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang
menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha
dan pendapatan bunga
Akun Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan
kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
Ø
Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
Contoh:
Beban gaji, beban iklan, beban perlengkapan, beban sewa, dan lain- lain.
Ø
Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok
usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh perusahaan pada
saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
2.
Kode Akun
Kode
akun adalah sekelompok digit angka yang menunjukan klasifikasi akun. Kode akun
yang digunakan suatu perusahaan tergantung dari besar kecilnya usaha perusahaan
tersebut. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian kode akun adalah:
Ø Masih
memungkinkan munculnya akun baru tanpa harus mengubah struktur dasar
pengkodean.
Ø Mudah
dimengerti
Ø Harus
dipisahkan berdasarkan kelompok akun harta, hutag, modal, pendapatan, dan
beban.
Ø Pemberian
kode akun harus berdasarkan urutan susunan pada neraca dan laba rugi artinya
untuk kelompok neraca di awali dari aktiva lancer, aktiva tetap, kewajiban, lancer,
kewajiban jangka panjang, dan modal. Sedangkan untuk laba rugi diawali dari
pendapatan baru beban.
Teknik/ cara pemberian
kode akun bisa dibedakan menjadi empat, yaitu:
a.
Kode
Numerik
Yaitu
pemberian kode akun dengan menggunakan angka/ nomor. Kode numerik bisa
dibedakan menjadi:
Ø Kode Kelompok,
yaitu cara pemberian kode akun dengan angka berdasarkan kelompok, golongan, dan
jenis akun.
Contoh:
Kode 111 untuk kode kas
Angka
1 yang pertama menunjukan kelompok harta
Angka
1 yang kedua menunjukan golongan harta lencar
Angka
1 yang ketiga menunjukan jenis harta lancer kas.
Ø Kode Blok, yaitu
cara pemberian kode dengan memberikan satu blok angka untuk setiap kelompok
akun.
Contoh:
b.
Kode
Desimal
Yaitu
pemberian kode akun dengan menggunakan sepuluh digit angka dari 0 -9. Jumlah masing-
masig kelompok akun maksimal sepuluh.
Contoh:
1
= Aktiva
1.0
= Aktiva lancar
1.0.1
= Kas
1.2 = Aktiva tetap
1.2.1
= Tanah
c.
Kode
Mnemonik
Pemberian
kode akun dengan symbol kelompok dan singkatan huruf awal akun yang
bersangkutan.
Contoh:
AL = kode aktiva lancar
AL-
K = kode akun kas
BU = kode beban usaha
BU-
G = kode beban gaji
d.
Kode
Campuran
Pemberian
kode akun dengan angka dan huruf
Contoh:
AL-1 = Aktiva lancar Kas
UL-1 = Hutang lancar utang usaha
infonnya sangat bermanfaat dan membantu sekali...
BalasHapus