Siklus Akuntansi merupakan serangkaian proses pembukuan suatu perusahaan mulai dari tahap pencatatan sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang lazim terjadi selama satu periode akuntansi.
Siklus akuntansi bisa dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
1. Tahap Pencatatan
Siklus akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi keuangan/ekononi yang dilakukan perusahaan. Transaksi ini merupakan suatu kegiatan yang menimbulkan perubahan dalam harta, hutang, dan modal perusahaan. Transaksi ekonomi ditandai dengan adanya bukti transaksi yang berupa memo, kuitansi, cek, nota, dan faktur. Transaksi tersebut kemudian dicatat ke dalam Jurnal sesuai dengan kronologis kejadian trasaksi. Transaksi yang telah dicatat ke dalam jurnal kemudian diklasifikasikan lagi berdasarkan akun/rekening perusahaan ke dalam Buku Besar.
2. Tahap Pengikhtisaran
Tahap pengikhtisaran dimulai dengan penyusunan Neraca Saldo yang berisi saldo- saldo dari rekening/akun di buku besar. Nilai- nilai atau saldo tiap rekening pada neraca saldo pada akhir periode belum menunjukan nilai yang sebenarnya sehingga disusunlah Jurnal Penyesuaian, dari jurnal penyesuaian kemudian dibuat Neraca Saldo Disesuaikan. Pengolahan angka- angka dari jurnal penyesuaian dan neraca saldo disesuaikan ini kemudian bisa langsung digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Namun terkadang hal itu terasa sedikit susah, sehingga dibuatlah Kertas Kerja/Neraca Lajur, yang berfungsi membantu dan mempermudah dalam menyusun laporan keuangan tersebut.
3.Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan disini adalah menyusun laporan keuangan yang akan digunakan oleh stakeholders perusahaan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun terdiri dari Laporan Laba Rugi, yang menggambarkan hasil usaha perusahaan selama satu periode akuntansi, Laporan Perubahan Modal berisi tentang perubahan modal yang terjadi selama satu periode akuntansi dan Neraca yang berisi gambaran mengenai keuangan perusahaan yang terdiri dari harta, hutang, dan modal selama satu periode akuntansi.
4.Tahap Penutupan
Yaitu tahap penutupan buku untuk memasuki periode akuntansi berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun Jurnal Penutup untuk menutup akun nominal (pendapatan, beban, prive, dan laba/rugi) perusahaan. Hasil dari penyusunan jurnal penutup ini kemudian diposting ke buku besar sehingga bisa diketahui posisi keuangan perusahaan dalam Neraca Saldo Setelah Penutupan. Langkah terakhir yaitu menyusun Jurnal Pembalik. Penyusunan jurnal pembalik bertujuan untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan- kesalahan pencatatan pada periode berikutnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, secara garis besar siklus akuntansi dapat digambarkan seperti berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar