Selasa, 20 Januari 2015

Laporan Keuangan Perusahaan


Setiap akhir periode akuntansi, perusahaan diwajibkan membuat laporan keuangan. Tujuan penyusunan kaporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi stakeholder perusahaan untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen kepada pemilik atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Secara umum laporan keuangan yang disusun atas perusahaan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal/ laporan laba di tahan, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
1.    Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang melaporkan aktivitas operasional perusahaan  dengan memperhitungkan pendapatan dan beban selama satu periode sehingga dapat ditentukan laba atau rugi perusahaan. Tujuan penyusunan laba rugi adalah untuk memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan (yang diukur dari laba) dalam suatu periode. Laporan Laba Rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu:
a.    Single Step (satu langkah)
Seluruh pendapatan dikumpulkan menjadi satu, setelah itu dikurangi dengan seluruh beban/ biaya. Bentuk laporan laba rugi single step adalah sebagai berikut:
b.    Multiple Step
Penyusunan laporan Laba/ Rugi dilakukan secara bertahap, dengan cara memisahkan kelompok pendapatan di luar usaha dan pendapatan dari luar usaha serta beban usaha dan beban di luar usaha. Bentuk laporan laba rugi multiple step ini biasa digunakan pada Perusahaan Dagang dan Manufaktur.

2.    Laporan Perubahan Ekuitas / Modal ( Statement of Owner’s Equity)
Laporan keuangan yang menggambarkan perubahan ekuitas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan perubahan ekuitas dalam perseroan terbatas disebut laporan laba ditahan.
3.    Laporan Neraca (Balance Sheet)
Suatu daftar yang mencerminkan keadaan harta, utang, modal suatu entitas pada periode tertentu. Neraca ini berfungsi untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Neraca sendiri dibedakan ke dalam 2 bentuk, yaitu bentuk laporan/ staffel dan bentuk skontro/ sebelah menyebelah.
4.    Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Merupakan laporan dari penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu periode waktu/ masa tertentu. T ujuan penyusunan laporan arus kas adalah memperkirakan arus kas pada masa yang akan datang, sebagai dasar pengambilan keputusan untuk memperbaiki kinerja perusahaan oleh manajer dan pihak lainnya, untuk menunjukan hubungan antara laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan. Komponen- komponen arus kas dibedakan menjadi 3, yaitu:
Ø Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas operasi dicatat pada bagian awal laporan arus kas karena kas operasi merupakan sumber kas terbesar dan sangat penting untuk sebagian perusahaan. Jenis- jenis penerimaan dan pembayaran kas dari aktivitas operasi ini antara lain:
a.      Penerimaan kas dari pelanggan
b.      Penerimaan kas dari pendapatan bunga
c.       Penerimaan kas dari deviden
d.      Pembayaran kepada pemasok atas pembelian barang
e.      Pembayaran kepada karyawan untuk gaji, upah, honor, komisi, dan bentuk pembayaran lainnya.
f.       Pembayaran beban bunga dan pph
Ø Arus kas dari kegiatan investasi
Aktivitas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk investasi. Arus kas keluar untuk kegiatan investasi antara lain adalah pembelian aktiva tetap dan investasi serta pemberian pinjaman untuk perusahaan lain. Adapun arus kas masuk dari kegiatan investasi antara lain penjualan aktiva tetap.
Ø Arus kas dari kegiatan pendanaan (pembiayaan)
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan sumber dan pengeluaran modal perusahaan. Contoh arus kas kegiatan pendanaan ini antara lain hasil dari pengeluaran saham dan utang, pembayaran utang, serta pembelian kembali saham sendiri serta pembayaran deviden kas.
Ada dua metode yang digunakan untuk menyusun laporan arus kas yaitu:
v  Metode langsung, rekening-rekening yang berhubungan (mempengaruhi) net income terlebih dahulu disesuaikan. Penyesuaian ini dilakukan karena pencatatan transaksi perusahaan menggunakan metode accrual basic, sementara di dalam laporan arus kas metode yang digunakan adalah cash basic. Keuntungan metode langsung adalah mampu menyajikan laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas, sehingga dipandang konsisten dengan tujuan dari pelaporan arus kas itu sendiri, yaitu memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas.
v  Metode tidak langung, diawali dengan net income dan disesuaikan  terhadap rekening-rekening yang mempengaruhi net income tetapi tidak mempengaruhi kas dari kegiatan operasi. Sebagai contoh: depresiasi, amortisasi, gain & loss yang berasal dari aktivitas pendanaan dan investasi. Keuntungan dari metode tidak langsung adalah metode ini lebih menfokuskan pada perbedaan antara net income dengan net cash flow dari hasil kegiatan operasional. Metode ini juga menjelaskan hubungan antara neraca, net income,  net cash flow.
Sumber penyusunan laporan arus kas berasal dari catatan akuntansi perusahaan, neraca perbandingan tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, dan laporan laba rugi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan arus kas adalah sebagai berikut:
  1. Tentukan kenaikan/ penurunan saldo masing- masing akun pada neraca yang berasal dari selisih neraca awal dan neraca tahun berjalan, dengan membuat tabel neraca perbandingan.
  2. Tentukan akun- akun yang menjadi sumber penambahan kas, seperti kenaikan utang, akumulasi penyusutan, berkurangnya aktiva lancar selain kas, dan penjualan aktiva tetap.
  3. Tentukan akun- akun yang menjadi pengurang kas, seperti kenaikan aktiva lancar selain kas (kenaikan piutang, kenaikan saldo perlengkapan, kenaikan sewa dibayar di muka) dan pembelian peralatan.
  4. Pastikan sudah mendapatkan saldo laba/rugi bersih dari laporan laba rugi, karena akan digunakan untuk merekonsiliasi laporan arus kas yang akan dibuat. 
Handout lengkap tentang laporan keuangan silakan download
Sumber:
Alam S. 2007. Ekonomi untuk SMA kelas XI. Esis: Jakarta
Harti, Dwi. Modul Akuntansi 1B. Erlangga: Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia.2002.Standar Akuntansi Keuangan:Salemba Empat. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar