Selasa, 20 Januari 2015

Pajak penghasilan

Pajak penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.Subjek pajak penghasilan adalah orang pribadi, warisan yang belum dibagi sebagai satu kesatuan yang berhak, badan, dan bentuk usaha tetap.Subjek pajak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Subjek dalam negeri yaitu orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia. subjek pajak dalam negeri badan adalah badan yang didirikan atau bertempat dan berkedudukan di Indonesia.
  • Subjek pajak luar negeri yaitu orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempet kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
Kewajiban pajak Subjektif
Kewajiban pajak subjektif adalah penentuan kapan mulai berlaku dan berakhirnya seseorang atau badan disebut sebagai subjek pajak penghasilan.

Materi tentang pajak penghasilan umum silakan download di link berikut ini:

Pajak

Apa itu Pajak?

Pajak adalah kontribusi wajib rakyat pada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan serta tidak mendapat balas jasa/timbal balik (kontraprestasi) secara langsung yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum negara.

Perbedaan Pajak, Retribusi, dan Sumbangan

Retribusi : pembayaran yang mendapat imbalan prestasi yang langsung kepada pembayarnya, misalnya retribusi parkir.

Sumbangan : pembayaran yang sifatnya tertentu dan tidak ada paksaan sedangkan imbalan prestasi tidak dapat dirasakan secara langsung oleh pembayarnya

Pajak VS Retribusi
Ø  Kontrapretasi retribusi didapat secara langsung sedangkan pajak tidak langsung
Ø  Pajak berlaku bagi setiap orang, retribusi hanya bagi orang yang menikmati
Ø  Retribusi bersifat ekonomis sedangkan pajak unsur paksaan bersifat pidana dan administrasi

Pajak vs Sumbangan

Ø  Sumbangan memiliki kontrapretasi secara langsung sedangkan pajak tidak

Ø  Sumbangan dapat diketahui secara langsung oleh pihak yang menerima sedangkan pajak tidak diketahui

Retribusi VS Sumbangan
Retribusi dan sumbangan memiliki kontrapretasi secara langsung. Kontrapretasi retribusi diterima oleh perorangan sedangkan kontrapretasi sumbangan diterima sekelompok orang

Fungsi pajak

Ø  Fungsi anggaran/budgetair

Pajak merupakan sumber dana untuk membiayai pengeluaran negara

Ø  Fungsi mengatur/regulerend

Pajak berfungsi untuk mengatur dan melaksanaan kebijakan pemerintah

Ø  Fungsi stabilitas

Pajak berfungsi untuk menjaga stabilitas perekonomian negara

Ø  Fungsi redistribusi

Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan sehingga mampu membuka kesempatan kerja

 Asas Pengenaan Pajak

Ø  Asas domisili

Pemungutan pajak didasarkan pada tempat tinggal Wajib Pajak terhadap seluruh penghasilan dimanapun diperolehnya walaupun dari luar negeri

Ø  Asas sumber

Ø  Negara berhak memungut pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperharikan tempat tinggal Wajib Pajak

Ø  Asas kebangsaan

Pemungutan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara/ Status kebangsaan seseorang.

Jumat, 30 Mei 2014

Pengantar Ekonomi dan Bisnis

Materi matrikulasi mata pelajaran pengantar ekonomi dan bisnis terdiri dari 5 kompetensi dasar, yaitu teori keseimbangan harga (permintaan dan penawaran), teori titik impas (Break Even Poin), peran pelaku ekonomi, teori kepuasan konsumen (Hukum Gossen), dan teori kebutuhan Maslow. Adapaun materi tersebut dapat di download di link berikut ini:


Minggu, 24 Februari 2013

Menyusun Kertas Kerja

Kertas kerja atau neraca lajur (worksheet) adalah daftar kolom yang terdiri dari beberapa bagian yang merupakan ringkasan dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, laporan laba/rugi, dan neraca. Kertas kerja merupakan media pencatatan neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laporan laba/rugi, dan neraca secara logis dengan tujuan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan perusahaan. Kertas kerja tidak wajib untuk dibuat oleh setiap perusahaan karena sifatnya hanyalah media pembantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.

Biaya Peluang (Opportunity Cost)

Kelangkaan yang muncul akibat terbatasnya sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia menuntut manusia untuk memberikan alternatif keputusan dalam memenuhi jumlah kebutuhan mereka yang tidak terbatas. Setiap pilihan atau alternatif yang dipilih akan mengakibatkan dikorbankannya pemenuhan kebutuhan/ pilihan yang lain. Kondisi inilah yang mengakibatkan munculnya konsep biaya peluang.
Biaya peluang (opportunity cost) adalah nilai barang atau manfaat dari suatu tindakan yang kita abaikan karena kita memilih barang atau tindakan yan lain (Anwar, Khoirul:2009). Biaya peluang juga bisa diartikan sebagai nilai barang yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan (Alam:2007). Jadi, biaya peluang (opportunity cost) adalah biaya yang dikeluarkan karena memilih suatu kegiatan dengan mengorbankan kegiatan yang lain.

Rabu, 13 Februari 2013

Cara Cepat dan Mudah Mengerjakan Jurnal Penyesuaian (Bag. 2)

Pada postingan sebelumnya telah dibahas mengenai cara mudah menyusun jurnal penyesuaian seperti menyusun jurnal umum biasa. Postingan kali ini akan membahas tentang penyusunan jurnal penyesuaian dengan cara membalik posisi saldo dari akun pada neraca saldo yang semula di debit menjadi di kredit dan sebaliknya. Teknik penyusunan jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencatat pemakaian perlengkapan/ barang habis pakai, pencatatan beban dibayar di muka, dan penerimaan pendapatan diterima dimuka karena. Metode ini nanti akan dikenal dua pendekatan pencatatan yaitu pendekatan neraca/harta/ hutang dan pendekatan laba rugi/pendapatan/beban.
Menyesuaikan Pemakaian Perlengkapan/ Barang Habis Pakai
Selama tahun berjalannya operasi perusahaan umumnya membeli perlengkapan secara sekaligus ataupun berangsur. Nilai saldo perlengkapan di neraca saldo tersebut menunjukan nilai yang berasal dari saldo awal ditambah dengan pembelian- pembelian perlengkapan yang dilakukan selama operasi perusahaan. Jumlah tersebut belum menunjukan nilai yang sebenarnya dari perlengkapan karena belum diketahui berapa jumlah perlengkapan yang terpakai selama satu periode akuntansi ataupun jumlah perlengkapan yang tersisa di akhir periode. Untuk menyesuaikan perlengkapan ini kita harus teliti dengan pendekatan apa yang dipakai perusahaan dalam memperlakukan perlengkapan tersebut apakah dengan pendekatan neraca atau laba rugi. Sebagai gambaran jika di neraca saldo terdapat akun perlengkapan di debit maka perusahaan mencatatnya sebagai harta/ pendekatan neraca tetapi kalau di neraca saldo adalah beban perlengkapan maka  pendekatan yang dipakai adalah laba rugi/beban.

Rabu, 06 Februari 2013

Cara Cepat dan Mudah Mengerjakan Jurnal Penyesuaian (Bag. 1)

Neraca saldo yang telah disusun setelah buku besar dan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan tidak semuanya menunjukan nilai yang sebenarnya dari akun tersebut. Agar neraca saldo menyajikan keadaan yang sebenarnya dari tiap akun maka disusunlah jurnal penyesuaian. Jadi jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang berfungsi untuk menyesuaikan sedemikian rupa sehingga nillai- nilai dari harta, hutang, modal, pendapatan, dan beban, sehingga tersebut memperlihatkan nilai  yang sebenarnya.
Sebagian besar pendapat dan hasil survei menyebutkan bahwa materi jurnal penyesuaian adalah yang dianggap paling sulit oleh siswa. Sebenarnya jurnal penyesuaian bukanlah sesuatu yang sulit, jika kita sudah paham betul dengan konsep penyusunannya serta sudah lancar mengerjakan pencatatan jurnal umum. Berikut ini akan coba saya jelaskan mengenai cara mudah mengerjakan jurnal penyesuaian.
Dalam menyusun jurnal penyesuaian disini saya membaginya ke dalam dua klasifikasi untuk proses penyusunannya, yaitu:
  1. Menyusun jurnal penyesuaian seperti mencatat jurnal umum biasa, hal ini lazim digunakan untuk menyesuaikan akun kas, beban yang masih harus dibayar/utang beban, pendapatan yang masih harus diterima/piutang pendapatan, dan penyusutan aktiva tetap.
  2. Menyusun jurnal penyesuaian seperti mencatat jurnal umum tapi dengan membalik posisi saldo dari akunnya, yang semula di debit menjadi di kredit dan sebaliknya. Hal ini lazim digunakan untuk menyesuaikan beban dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, dan pemakaian perlengkaapan